Langsung ke konten utama

Hukum yang ada dikuburan


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk duduk di atas kuburan dan mengecatnya serta membangun di atasnya.
(HR.Abu-Daud,Ibnu Majjah,Ahmad)

Pendapat Syeikh Albani:

Jika tujuan dari pengapuran untuk menjaga kuburan dan keberadaannya sebatas yang diijinkan syariat, supaya tidak dibawa angin, dan tidak hanyut oleh air hujan, maka hal tersebut tidak apa apa, sebab hal ini sebagai jalan mewujudkan tujuan syariat. Mungkin sisi inilah yang dipegang oleh al-Hanabilah yang membolehkannya. Jika tujuan pengapuran tersebut sebagai hiasan atau lainnya yang tidak ada manfaatnya, maka hal tersebut tidak boleh, karena hal ini termasuk kategori bid'ah.

Sedangkan memberi tulisan di atas kubur secara dhahirhadits adalah haram 

(Rasulullah صلی الله عليه وسلم melarang mengapur kuburan, duduk di atasnya, membangun atau menambah bangunan diatasnya atau menulisinya" HR. Muslim (1II/62), Abu Daud (II/71), dan Nasa'i (1/284-285) (Syaikh al-Albani)). Pendapat inilah yang nampak pada ungkapan Imam Ahmad. Adapun Imam Syafi'i dan Hanafiyah hanya memakruhkan saja .
[Ahkaam al-Janaaiz hal. 262]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Terus Baca Al-Qur'an

Yuk Terus Baca Al-Qur'an Allah SWT berfirman: اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَ  "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi," (QS. Fatir 35: Ayat 29) Allah SWT berfirman: لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ   ۗ  اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ "agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri." (QS. Fatir 35: Ayat 30)

BERDIRI SAMA TINGGI DUDUK SAMA RENDAH

BERDIRI SAMA TINGGI SAMA  RENDAH Jangan Berdiri di Depanku Karena ku Bukan Pengikut yang Baik Jangan Berdiri di Belakangku Karena ku Bukan Pemimpin Yang Baik Berdirilah di Samping ku Sebagai Kawanku... Mas Three

Jangan putus asa

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah  bahwasanya Nabi  bersabda, مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شَفَاءً “Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya” Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah  dia berkata bahwa Nabi  bersabda, لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”  (HR. Muslim) Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi  bersabda, كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ “Aku