Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 25, 2017

berbuat baik dengan keimanannya

Allah SWT berfirman: لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ     ؕ  وَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّـةٌ    ؕ  اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ  ۚ  هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "(Bagi orang-orang yang berbuat baik) dengan keimanannya (ada pahala yang terbaik) yaitu surga (dan tambahannya) yaitu dapat melihat Allah swt. sebagaimana yang telah diterangkan di dalam hadis sahih Muslim. (Dan tidak pernah layu) tidak pernah tertutup (wajah mereka oleh kekelaman) kesusahan yang kelam (dan tidak pula oleh kehinaan) kesedihan. (Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.)" (QS. Yunus: Ayat 26)

berbuat baik adalah buat diri kita sendiri

Allah SWT berfirman: اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ  ۙ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا    ؕ  فَاِذَا جَآءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسُـوْۤءا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا "Kemudian Kami katakan (Jika kalian berbuat baik) dengan mengerjakan ketaatan (berarti kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri) karena sesungguhnya pahala kebaikan itu untuk diri kalian sendiri (dan jika kalian berbuat jahat) dengan menimbulkan kerusakan (maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri) sebagai pembalasan atas kejahatan kalian. (Dan apabila datang saat hukuman) bagi kejahatan yang (kedua) maka Kami kembali mengutus mereka (untuk menyuramkan muka-muka kalian) untuk membuat kalian sedih karena terbunuh dan tertawan hingga pengaruh kesedihan itu dapat terbaca dari roman muka kalian (dan mereka masuk ke dalam mesjid) yakni Baitulmakdis untuk menghancurkannya (sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya)

malu adalah

telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman". HR.Bukhori 

melakukan amalan yang kita mampu kerjakan

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila memerintahkan kepada para sahabat, Beliau memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan, kemudian para sahabat berkata; "Kami tidaklah seperti engkau, ya Rasulullah, karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjadi marah yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya yang paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah aku". HR.Bukhori