Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 24, 2017

orang yang sia-sia amalannya

Allah SWT berfirman: مَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ اَعْمَالُهُمْ كَرَمَادِ   اۨ شْتَدَّتْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ يَوْمٍ عَاصِفٍ  ؕ  لَا يَقْدِرُوْنَ مِمَّا كَسَبُوْا عَلٰى شَيْءٍ  ؕ  ذٰ لِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ "(Perumpamaan) gambaran (tentang orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi mubtada kemudian dijelaskan oleh badalnya pada firman selanjutnya, yaitu: (amalan-amalan mereka) yang baik, seperti silaturahmi dan sedekah, yaitu dalam hal tiada kemanfaatan (seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin keras) sangat keras tiupannya sehingga angin keras itu menjadikannya debu-debu yang beterbangan yang tiada manfaatnya. Jar dan majrurnya merupakan khabar daripada mubtada (mereka tidak dapat) yakni orang-orang kafir itu (mengambil manfaat dari apa yang telah mereka upayakan itu) dari apa yang telah mereka amalkan sewaktu di dunia (barang sedikit pun) artinya mereka sama sekali tidak menemukan pahal

jadi jangan mengeluh kalau turun hujan

Allah SWT berfirman: الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً ۖ  وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّـكُمْ ۚ  فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ "(Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan), yakni hamparan yang tidak begitu keras dan tidak pula begitu lunak sehingga tidak mungkin didiami secara tetap (dan langit sebagai naungan) sebagai atap (dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya) maksudnya bermacam (buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu) buat kamu makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang ternakmu (maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu bagi Allah), artinya serikat-serikat-Nya dalam pengabdian (padahal kamu mengetahui) bahwa Dia adalah pencipta, sedangkan mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa, maka tidaklah layak disebut dan dikatakan tuhan." (QS. Al-Baqarah: Ayat 22)

mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya seizin Allah

Allah SWT berfirman: وَيَقُوْلُوْنَ لَوْلَاۤ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ  ۚ  فَقُلْ اِنَّمَا الْغَيْبُ لِلّٰهِ فَانْتَظِرُوْا   ۚ  اِنِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُنْتَظِرِيْنَ "(Dan mereka berkata,) yakni penduduk Mekah ("Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) dimaksud kepada Nabi Muhammad saw. (suatu keterangan dari Rabbnya?") sebagaimana yang telah diberikan kepada para nabi lainnya, seperti mukjizat unta, mukjizat tongkat dan mukjizat tangan (Maka katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya yang gaib itu) hal-hal yang gaib dari mata hamba-hamba Allah (kepunyaan Allah) antara lain ialah mukjizat-mukjizat, maka mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya seizin Allah. Sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan (sebab itu tunggu sajalah oleh kalian) datangnya azab jika kalian tidak mau beriman (sesungguhnya aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.")" (QS. Yunus: Ayat 20)